Senin, 31 Maret 2014

Tes Mobil Murah Honda Brio Satya E

http://infomobilhondajakarta.blogspot.com/


Menjadi sebuah tanda tanya besar, dengan tersedianya bahan bakar lima liter mampukah Brio Satya mencapai Puncak Pass? Padahal jika dilihat secara visual, indikator bahan bakar hanya menunjukan di posisi dua bar dengan jumlah bahan bakar tersebut.

Tidak perlu pikir panjang, secara serentak mobil pun dihidupkan  untuk mengetahui siapa pemenang dari kompetisi ini. Perjalanan pun dimulai, sayangnya Brio Satya harus melewati kemacetan mulai jalan tol Kebon Jeruk sampai jalan tol dalam kota dengan rata-rata kecepatan 10 km/jam di GPS.

Kekhawatiran pun mulai muncul ketika kemacetan di dalam kota, pasalnya unit 1.198 cc 4-silinder yang dimiliki Satya akan cenderung lebih membutuhkan bahan bakar lebih banyak pada saat kondisi seperti itu.
       
Ruang kabin terlihat lebih mewah dibanding rivalnya     Selama perjalan AC secara non-stop digunakan     Kabin cukup luas untuk membawa peralatan pengujian

Beruntungnya kemacetan itu hanya sampai di Tol dalam kota, sehingga Brio Satya pun bisa kembali berlaga dalam menghemat bahan bakar. Saat melewati Tol Jagorawi menjadi sebuah kesempatan emas bagi empunya kapasitas mesin terbesar ini. Tester pun berusaha menjaga kecepatan dengan konstan di angka 80 km/jam.

Begitu juga dengan putaran mesin yang harus terjaga mulai dari 2.000 hingga 2.500 rpm. Tester pun harus menginjak gas secara perlahan agar fuel consumption yang tercatat di MID dapat meningkat terus. Dan hasilnya pun terbukti, pada saat melaju jalan bebas hambatan di Jagorawi konsumsi BBM Brio Satya mencatat 21 km/liter.

Pengujan dilakukan pada unit Brio M/T     Kapasitas 1.198 cc 4 silinder terbukti irit BBM

Pasalnya untuk melewati tanjakan, mesin 4 silinder tidak memerlukan rpm yang tinggi, sehingga konsumsi bahan bakar pun dapat terjaga dengan baik.

Uniknya indikator ECO tetap bisa menyala saat mengarumi tanjakan . Hal ini di karenakan indicator ECO pada mobil ini sangat cerdas, ia berpatokan pada sensor gas buang. Sehingga untuk menyalakan indokator ECO, ECU akan mencari komposisi yang pas antara konsumsi bahan bakar dengan O2. Alhasil Honda Brio bisa lebih irit pastinya.

Rasa cemas pun mulai muncul ketika rivalnya mulai kehabisan bensin. Tetapi nyatanya, dengan bobot Brio 930 kg ditambah beban muatan 240 kg tetap tergolong paling irit. Mobil ini pun menghembuskan nafas terakhir mendekati puncak pas dengan jarak tempuh 88,2 km. Komposisi ini mencatat fuel consumption 17,6 km/l.

0 komentar:

Posting Komentar

Promo Terbaru